SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG
Terima kasih telah mengunjungi blog ini. Bersama kita berbagi dan membuka wawasan ilmu pengetahuan untuk mendukung kinerja pengabdian kita. Semoga bermanfaat bagi kita semua. (Admin)

Selasa, 01 Januari 2013

Pentingnya Penghargaan dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak


Bagaimana Bapak/Ibu, ada permasalahan dalam proses belajar anak kita? demikian pertanyaan yang dilontarkan oleh Kepala Sekolah kepada sang guru. Spontan sang guru mengungkapkan permasalahan yang dihadapi. Si A lho Pak, malas mengerjakan tugas, si B malas masuk sekolah,  si C tidak merespons pertanyaan guru, si D tidak mau memberi pendapat, berperan sebagai pengikut saja atau tidak punya inisiatif, dan mengganggu teman atau berkomentar yang menarik perhatian orang lain. Dan masih segudang lagi respon yang muncul dari satu pertanyaan sang Kepsek.
Maklumlah dunia pendidikan semakin hari semakin berkembang berhadapan dengan dinamika sosial yang kompleks sehingga membutuhkan kepiawaian mengelola proses pembelajaran.
Nah, kalau kita berkaca sebagai siswa, juga merasakan hal yang sama. Salah satu penyebab hal tersebut terjadi karena guru lupa atau jarang memberi penghargaan atau pujian kepada siswanya tentang hal kecil apapun yang sudah mereka lakukan ketika mereka telah melakukan perubahan dalam bidang akademik dan perilaku. Bagaimanapun, pujian sesederhana apapun secara verbal sebenarnya dapat memengaruhi rasa diterima dan dipercayai kemampuannya sebagai seorang manusia. Otomatis hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar dikelas.
Berikut beberapa cara memberi penghargaan atau pujian yang bisa dilakukan guru dalam proses belajar mengajar:
1. Pujian Verbal
Dalam bahasa Inggris banyak sekali kata-kata yang bisa kita gunakan untuk memuji siswa, seperti great job, good, awesome, amazing, well done, outstanding, superb, wonderful, dan lain-lain. Di dunia barat, memberi pujian secara verbal dan spontan adalah hal yang lumrah, biasa dilakukan oleh siapa saja, suami kepada istri, anak, saudara, kita kepada teman atau orang lain. Budaya di Indonesia memberi pujian secara verbal belum umum dilakukan karena kita tak terbiasa mengekspresikan perasaan secara langsung. Hanya sedikit kata-kata yang mewakili ekspresi perasaan, seperti luar biasa, bagus, baik, keren dan lumayan. Jadi, berilah pujian secara verbal dan langsung kepada siswa Anda sekecil apapun yang dilakukan oleh mereka. Misalnya biasakan mengucapkan terima kasih bila murid membantu membawakan buku. Ucapkan ‘usahamu bagus’ bila Anda melihat murid Anda berusaha mengerjakan soal matematika meski ia masih salah menjawabnya.
2. Poin Kelompok
Poin kelompok merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar di kelas. Bahkan dapat pula menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan kerjasama. Caranya mudah. Bentuklah kelompok kompetisi saat Anda ingin memberi pertanyaan pada siswa. Ooin bisa 1 sampai 10 atau 10 sampai 100 sesuai kebutuhan. Poin tak hanya untuk kelompok yang dapat menjawab pertanyaan, tapi dapat juga diberikan ketika Anda fokus pada managemen kelas, misalnya kelompok yang paling rajin, kompak, atau bersemangat.
3. Umumkan di Kelas
Jika Anda ingin meningkatkan rasa bangga, martabat, atau eksistensi siswa, bacalah karya-karya siswa di depan semua murid. Berilah komentar positif dan hal-hal yang perlu ditingkatkan. Mintalah teman-temannya untuk berkomentar positif terhadap hasil karya temannya.
4. Menulis Komentar Positif
Jika Anda memeriksa pekerjaan siswa, jangan hanya memberi angka. Berilah komentar positif dibukunya dengan kalimat, bukan sekadar tulisan ‘bagus’. Jeli dalam melihat kelebihan siswa akan membuat siswa merasa istimewa di mata gurunya.
5. Pemilihan Murid Berprestasi
Pemilihan murid berprestasi tidak harus difokuskan pada nilai angka. Sebagai guru, Anda dapat menentukan kriteria bersama-sama dengan siswa di kelas untuk menetapkan pemilihan siswa berprestasi secara berkala. Kriteria bisa berdasarkan pada seringnya menunjukkan kemajuan belajar, usaha yang dilakukan, sikap, detail pekerjaan, semangat belajar dan sebagainya. Pentingnya menentukan kriteria bersama dapat berdampak positif terhadap siswa di kelas, yaitu menumbuhkan rasa saling memiliki.
6. Stiker dan Stempel
Memberikan penghargaan terhadap hasil kerja siswa dapat dilakukan dengan cara menempel stiker, mencap dengan stempel kartun, atau Anda dapat menggambar bintang di buku mereka dan memberi komentar positif. Misalnya dengan mengatakan: “Pekerjaanmu istimewa, kamu sudah menunjukkan usaha yang luar biasa. Yang perlu ditingkat adalah….” Tunjukkan bahwa murid Anda adalah istimewa.
7. Grafik Prestasi
Buatlah satu lembar grafik berupa grid atau seperti dalam buku kotak-kotak, yang berisi nama siswa seluruh kelas. Setiap kali Anda menemukan siswa menunjukkan kemajuan, baik akademik maupun tingkah laku, maka siswa akan mewarnai satu kotak pada grafik. Berapa kotak yang harus diwarnai, terserah kebijakan Anda sebagai guru. Grafik ini dapat memudahkan guru dalam memantau perkembangan akademik dan tingkah laku siswa. Grafik ini dapat pula menumbuhkan jiwa kompetensi. Siswa yang grafiknya rendah akan terpacu untuk belajar giat.
8. Tulis Nama Siswa di Papan Tulis
Cara yang paling mudah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa merasa istimewa adalah dengan menuliskan namanya di papan dan menggambar bintang di sebelahnya.
Perlu diingat bahwa setiap anak di kelas butuh diterima oleh guru dan teman-temannya serta eksistensinya diakui. Manfaat lain adalah kelas Anda menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Siswa juga akan lebih fokus dan senang belajar. Materi apapun yang Anda ajarkan akan menjadi lebih variatif dan tidak membosankan. Jika setiap anak merasa istimewa diterima segala kelebihan dan kekurangannya, otomatis hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri dan selanjutya akan meningkatkan motivasi belajar. Strategi di atas hanyalah beberapa contoh saja. Sebagai guru, sudah seharusnya kita terus mengeksplorasi diri.
Perlu diingat pula bahwa Anda harus melibatkan seluruh siswa dalam menentukan kriteria atau ketentuan untuk siswa yang layak mendapat penghargaan. Keterlibatan siswa dapat menumbuhkan rasa memiliki kelasnya, diterima, dan dibutuhkan. Tidak harus semua strategi tersebut dilakukan pada saat bersamaan, tetapi diskusikan dengan siswa apa yang mereka inginkan. Suksesnya pengelolaan kelas tidak hanya ditentukan oleh nilai angka yang diperoleh siswa, tetapi bagaimana siswa memahami apa yang dipelajari, dapat mengaplikasikan, dan punya motivasi belajar.